Sabtu, 28 Desember 2013

LIPID



BAB I

PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang Masalah

Pembelajaran kimia harus menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah biasa dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi atau kerja kelompok karena pada saat itulah berlangsung kerjasama sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan partisipasi mereka dengan cara menciptakan suasana belajar yang dinamis, harmonis, menarik dan menciptakan komunikasi dua arah. Guru harus bertindak sebagai fasilitator untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan, bukan untuk memindahkan pengetahuan. Oleh karena itu, apabila guru mengajar tanpa memperhatikan kemampuan siswa sebelum materi diajarkan, guru tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar dan hanya sebagian siswa yang mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru. 
Pada pembelajaran kimia sering ditemukan siswa yang kurang aktif dan kurang respon terhadap materi yang diajarkan. Pelajaran juga terlihat lebih didominasi oleh anak yang memiliki kemampuan intelektual yang lebih tinggi, akibatnya siswa yang lemah dari sisi intelektualnya merasa terkalahkan dalam hal ini sering menimbulkan masalah-masalah kecil dalam pembelajaran matematika di kelas, dan pada akhirnya berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak merata.
            Model pembelajaran yang dapat mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri didalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah membelajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan berkolaborasi. Keterampilan ini sangat penting bagi siswa, karena pada dunia kerja sebagian besar dilakukan secara berkelompok.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif  sangat menunjang dalam proses belajar mengajar, karena siswa dapat lebih berkonsentrasi dan berinteraksi kepada orang lain dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung,sehingga motivasi dan konsentrasi belajarnya lebih terfokus dan terarah. Untuk mencapai taraf yang sesuai dengan tujuan pembelajaran seorang guru harus mampu selalu menciptakan suasana belajar yang kondusif, menarik serta menjadikan siswa aktif dan kreatif  sesuai dengan standar kompetensi dan teknis edukatif proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru membantu dan mendorong siswa untuk belajar.  Dengan demikian siswa mempunyai sifat ingin tahu, ingin mencoba, dan aktif dalm melakukan aktifitas belajar. Oleh sebab itu, kemampuan seorang guru meliputi juga kemamapuan memilih suatu model mengajar yang diperkirakan sesuai untuk memberikan bantuan dalam membimibing siswanya.
Model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together merupakan model yang dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang memiliki konsep memberdayakan peserta didik untuk aktif dalam belajar. Untuk melihat keberhasilan model pembelajaran ini maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dan Hasil Belajar Matematika Pada Konsep Barisan dan Deret Melalui  Model  Pembelajaran Type Numbered Head Together (NHT).

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Apakah pengertian dari model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT) ?
2.      Bagaimana sintaks model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT)?
3.      Bagaimana penerapan model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT) dalam mata pelajaran kimia materi lipid ?
4.      Apa Kelebihan dan kekurangan model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT) ?
5.      Apakah pengertian lipid ?
6.      Bagaimana penggolongan lipid berdasarkan struktur nya ?
7.      Apakah pengertian lemak ?
8.      Bagaimana struktur dan tata nama lemak ?
9.      Apakah perbedaan lemak dengan minyak ?
10.  Bagaimana reaksi-reaksi  lemak dan minyak ?
11.  Apakah fungsi dan sumber lemak ?
12.  Apakah pengertian fosfolipid ?
13.  Bagaimana struktur fosfolipid ?
14.  Apakah fungsi dan sumber fosfolipid?
15.  Apakah pengertian steroid ?
16.  Bagaimana struktur steroid?


1.3  Tujuan

1.      Mengetahui  pengertian dari model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT)
2.      Mengetahui sintaks model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT)
3.      Mampu menerapkan  model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT) dalam mata pelajaran kimia materi lipid
4.       Mengetahui Kelebihan dan kekurangan model Pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT) ?
5.      Mengetahui pengertian lipid
6.      Mengetahui penggolongan lipid berdasarkan struktur nya
7.      Mengetahui pengertian lemak
8.      Mengetahui struktur dan tata nama lemak
9.      Mengetahui perbedaan lemak dengan minyak
10.  Mengetahui bagaimana reaksi-reaksi  lemak dan minyak
11.  Mengetahui fungsi dan sumber lemak
12.  Mengetahui pengertian fosfolipid
13.  Mengetahui bagaimana struktur fosfolipid
14.  Mengetahui fungsi dan sumber fosfolipid
15.  Mengetahui pengertian steroid
16.  Mengetahui struktur steroid
























 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Tipe Numbered Head Together (NHT)

            Numbered Head Together(NHT) merupakan salah satu dari sekian banyak teknik dalam model pembelajaran kooperatif yang menimbulkan kesempatan kepada siswa untuk saling berkomunikasi secara aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Lie(meliyani, 2005) menyebutkan teknik belajar mengajar kooperatif diantaranya kepala bernomor (Numbered head) dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Menurut Lie (2005:59) teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagkan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Rahmayanti (Meliyani, 2005) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) ini dapat memberikan peluang yang besar untuk terjadinya proses saling membelajarkan siswa, faktor subjektivitas bisa dihindari, siswa lebih cepat faham terhadap materi. Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan lebih termotivasi untuk belajar Karena dituntut tanggung jawabnya masing-masing terhadap keberhasilan belajar kelompoknya untuk menjadi kelompok yang terbaik, sehingga tiap individu akan berusaha dengan sebaik-baiknya dan saling mendukung satu sama lain.
                                                       
Isjoni (2007:78) berpendapatbahwa model pembelajarankooperatiftipe NHT merupakansalahsatutipepembelajarankooperatif yang mendorongsiswaaktifdansalingmembantudalammenguasaimateri.
Dari beberapapendapat yang telahdikemukakandanberdasarpadaprinsip di ataspenelitiberkesimpulanbahwa model pembelajarankooperatiftipe NHT adalahsalahsatu model pembelajarankooperatif yang bisadikatakanbaikuntukditerapkan. Karenapadapelaksanaannyapembelajaranlebihberpusatpadasiswasedangkan guru bertugassebagaifasilitator.

Adapun ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe Numbered heads Together (NHT) yaitu :
1.      Kelompok Heterogen
2.      Setiap anggota kelompok memiliki nomor kepala yang berbeda-beda.
3.      Berpikir bersama (Heads Together)

Menurut Ibrahim (Meliyani, 2005) yang menyatakan bahwa NHT memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1.    Mudah dilaksanakan dalam kelas
2.    Memberi waktu kepada siswa untuk merefleksikan isi materi pelajaran.
3.    Memberikan waktu kepada siswa untuk melatih berani dalam mengeluarkan pendapat dalam kelompok kecil atau kelas secara keseluruhan

2.2 Sintaks Model Pembelajaran Tipe Numbered Head Together (NHT)

            Langkah-langkah model pembelajaran  tipe NHT yang dikemukakan oleh Nurhadi, (2004:57) adalah sebagai berikut :
TAHAP
TINGKAH LAKU GURU
Tahap 1: Persiapan
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2: Menyajikan Informasi
Guru menyajikan informasi tentang pembelajaran tipe NHT.
Tahap 3: Pembentukan Kelompok dan penomoran
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok terdiri dari 3-5 orang siswa dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5
Tahap 4:  Diskusi Masalah
Guru mengajukan pertanyaan dalam bentuk LKS  kepada siswa untuk dipecahkan bersama dalam kelompok, pertanyaan dapat bervariasi.
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap pertanyaaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
Tahap 5: Memanggil nomor anggota dan pemberian jawaban
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Tahap 6: Memberi Kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan atas semua materi yang diberikan.
Tahap 7: Memberikan
Penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan menjadi enam langkah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. Keenam langkah tersebut adalah sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Langkah 2. Penyajian Informasi
Guru menyajikan informasi tentang pembelajaran tipe NHT, bagimana gambaran jalannya pembelajaran materi lipid dengan menggunakan tipe NHT, dan penskoran NHT.

Langkah 3. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3 sampai 5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Pembagian kelompok harus heterogen yang ditinjau dari latar belakang sosial, jenis kelamin dan kemampuan belajar.
 Pembagian nomor yang sama padatiap siswa harus homogen. Sehingga siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi memiliki nomor yang sama, begitu pun siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang sedang dan rendah. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes(pre-test)  atau nilai kuis materi sebelumnya sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok, sehingga diperoleh kelompok yang homogen.


Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari spesifik sampai yang bersifat umum.N
Setiap siswa yang telah mempunyai nomor, harus bertanggung jawab dengan nomor soal sesuai dengan nomor yang telah dimiliki siswa tersebut. Namun, tetap harus mengetahui jawaban nomor soal lain denga cara berdiskusi dengan anggota kelompok.
Langkah 5. Memanggil nomor anggota dan pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Kemudian, masing-masing anggota kelompok yang dipanggil nomor nya mempresentasikan jawaban yang telah didiskusikan dengan kelompoknya masing-masing. Pada tahap ini, siswa lain dapat menanggapi dengan pengawasan guru.
Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Dalam hal ini, guru juga memberikan umpan balik mengenai materi lipid yang disajikan sehingga semua siswa benar-benar memahami materi tersebut.

Langkah 7. Pemberian Penghargaan

1. Menghitung Skor Individu dan Skor Kelompok
Perhitungan skor tes individu bertujuan untuk menentukan nilai perkembangan individu yang disumbangkan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes individu terdahulu dengan skor tes akhir. Dengan cara ini setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimum bagi kelompoknya. Kriteria sumbangan skor kelompok bersumber dari (Slavin, dalam Isjoni 2010:53) seperti terlihat pada tabel 2.3 berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1kA6FZBQ3ZOhJgL0SwRxdLOpRjMvNm5KYIciO2YJn6TTq55tYNhAQbZozMVe6YyEvzFfl8deVo_ihDyvvnJyWPti5R7kQ-mExkeROCYpPUy0F0hT0LxGVc3pX9o3mCNGqcKkbtEKU2z8/s1600/penghargaan-kelompok-kooperatif.png

2. Memberikan Penghargaan Kelompok

Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Menurut Isjoni (2010:54) adapun kriteria yang digunakan untuk menetukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut :

Kelompok dengan skor rata-rata 15, sebagai kelompok baik. 
Kelompok dengan skor rata-rata 20, sebagai kelompok hebat. 
Kelompok dengan skor rata-rata 25, sebagai kelompok super.
Demikian sedikit ulasan bagaimana memberikan Penghargaan Kelompok Kooperatif, semoga dapat menjadi ilmu dalam menerapkan model pembelajaran ini di kelas masing-masing.

2.3  Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT


Kelebihan Model Number Heads Together :
1.      Setiapsiswamenjadisiapsemua.
2.      Dalammelakukandiskusidengansungguh-sungguh.
3.      Dapatmelakukandiskusimengajarisiswa yang kurangpandai.
4.      Terjadinyainteraksiantarasiswamelaluidiskusi/siswasecarabersamadalammenyelesaikanmasalah yang dihadapi.
5.      Siswapandaimaupunsiswalemahsama -samamemperolehmanfaatmelaluiaktifitasbelajarkooperatif.
6.      Denganbekerjasecarakooperatifini, kemungkinankonstruksipengetahuanakanmanjadilebihbesar/kemungkinanuntuksiswadapatsampaipadakesimpulan yang diharapkan.
7.      Dapatmemberikankesempatankepadasiswauntukmenggunakanketerampilanbertanya, berdiskusi, danmengembangkanbakatkepemimpinan.
   
Kekurangan Model Number Heads Together :
1.      Siswa yang pandaiakancenderungmendominasisehinggadapatmenimbulkansikap minder danpasifdarisiswa yang lemah.
2.       Proses diskusidapatberjalanlancarjikaadasiswa yang sekedarmenyalinpekerjaansiswa yang pandaitanpamemilikipemahaman yang memadai.
3.      Pengelompokkansiswamemerlukanpengaturantempatduduk yang berbeda -bedasertamembutuhkanwaktukhusus.
4.       Guru tidakmengetahuikemampuanmasing-masingsiswa.
5.      Waktu yang dibutuhkanbanyak
6.      Kemungkinannomor yang dipanggil, dipanggillagioleh guru
7.      Tidaksemuaanggotakelompokdipanggiloleh guru


Ada beberapamanfaatpada model pembelajarankooperatiftipe NHT oleh  Lundgrendalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :
1.      Rasa hargadirimenjadilebihtinggi
2.      Memperbaikikehadiran
3.      Penerimaanterhadapindividumenjadilebihbesar
4.      Perilakumengganggumenjadilebihkecil
5.      Konflikantarapribadiberkurang
6.      Pemahaman yang lebihmendalam
7.      Meningkatkankebaikanbudi, kepekaandantoleransi
8.      Hasilbelajarlebihtinggi


2.4  Lipid

A.    Pengertian Lipid

Lipid adalah molekul yang mengandung hidrokarbon dan membuat building blocks struktur dan fungsi sel hidup. Lipid contohnya lemak, minyak, lilin, vitamin tertentu, hormon dan sebagian besar non-protein membran sel. Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa kimuia yang mempunyai sifat-sifat:
1.      Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen, alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
2.      Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95% asam lemak)
3.      Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.

Salah satukelompoksenyawaorganik yang terdapatdalamtumbuhan, hewanataumanusiaadalah lipid. Lipid memegang  perananpentingdalamstrukturdanfungsisel lipid itusendiriadalahsenyawaorganikberminyakatauberlemak yang tidaklarutdalam air, yang dapatdibuatataudiekstrakdariseldanjaringanolehpelarut yang lain. Sifatinilah yang membedakan lipid darikarbohidrat, protein, asamnukleatdankebanyakanmolekullainnya.Senyawa yang termasukkelompok lipid adalahtrigliserida, lilin, fisfolipid, glikolipid, steroid danterpen (Thenawijaya,1998,234).
                  Lipid merupakansuatusenyawa yang sangatdiperlukandanmerupakansenyawaheterogendarijaringan.Lipid merupakansenyawa yang dapatdisarikandariseljaringanolehpelarutorganik non polar.Lipid inimerupakankomponentaklarut air yang berasaldaritumbuhandanhewan. (Hammond, 1988, 914)
                  Bahan lipid yang paling banyakterdapatdalamjasadhidupadalahturunangliserol.Lemakdanminyakmerupakantriestergliserolyaitutriasilgliserol (seringjugadisebuttrigliserida).Fosfatidaataufosfolipidadalahcampuran ester gliserol  yangsatugugushidroksildarigliserolnyadiesterkandengandenganpenggalianasamfosfat, stifngolipidmerupakanturunan amino gliserol yang sangateratberhubungandenganfosfolipid. (Hammond, 1988,915)

Lipid merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Struktur memiliki kepala yang bersifat polar dan ekor hidrokabon yang bersifat nonpolar Dalam suatu larutan, kepala yang bersifat polar dapat berasosiasi dengan air, sehingga membentuk senyawa amfipatik ( memiliki dua kutub positif dan negatif ). Selain itu, lipida dapat membentuk formasi satu lapis lipida (monolayers), dua lapis lipida (bilayers), misel dan vesikula. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. 

B.     Penggolongan Lipid Berdasarkan Struktur nya

Lipid bukanlah satu golongan senyawa dengan rumus empiris atau struktur yang khas, tetapi terdiri atas beberapa golongan yang berbeda. Pada bagian berikut, akan dibahas 3 golongan lipid yang terpenting  yaitu :
1)      Lemak
a.      Struktur dan tata nama lemak
Lemak seperti lemak sapi atau lminyak kelapa, adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak. Berikut ini adalah struktur umum lemak :
R1, R2, dan R3 rantai hidrokarbon dengan jumlah karbon dari 3 hingga 23, tetapi yang paling umum dijmpai adalah 15 dan 17.
Lemak yang terbentuk dari sejenis asam karboksilat (R1=R2=R3) disebut lemak sederhana, sedangkan yang terbentuk dari dua atau tiga jenis asam disebut lemak campura. Umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua tau lebih macam asam karboksilat. Penamaan lemak dimulai dengan nama gliserol yang diikiti oleh nama asam lemaknya. Perhatikan beberapa contoh berikut:


b.      Perbedaan Lemak dan Minyak
 Lemak dan Minyak adalah senyawa ester non-polar yang tidak larut dalam air, yang dihasilkan oleh tanaman dan hewan. Dalam pengolahan pangan, lemak dan minyak memiliki beberapa fungsi yang penting yaitu sebagai sumber energi, berkontribusi pada pembentukan tekstur dan mutu sensori produk pangan, medium pindah panas dalam proses penggorengan, serta pelarut bagi vitamin esensial larut lemak (A, D, E dan K).
Lemak dan minyak ialah kelompok lipid sederhana dari ester gliserol yang disusun oleh asam lemak dan gliserin. Dalam struktur lemak dan minyak, molekul gliserin mengikat tiga rantai asam lemak dan membentuk senyawa ester yang bersifat non polar. Panjang struktur molekul lemak dan minyak tergantung pada jenis asam lemak yang terikat pada gliserin. Di bawah ini dapat kita lihat struktur kimia lemak/minyak.
Seperti yang kita tahu, perbedaan terletak pada wujudnya di suhu ruang, lemak berbentuk padat dan sebaliknya minyak berbentuk cair pada suhu ruang. Namun, apakah yang menyebabkan adanya perbedaan fisik tersebut?? Perbedaan fisik ini disebabkan oleh komposisi asam lemak penyusunnya. Lemak mengandung asam lemak jenuh lebih banyak, sedangkan minyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang lebih banyak. Karena titik leleh lemak jenuh lebih tinggi dari lemak tidak jenuh maka lemak cenderung berbentuk padat, sedangkan minyak berbentuk cair pada suhu ruang.
    Titik leleh (melting point) merupakan sifat fisik dari asam lemak yang penting. Titik leleh menunjukkan suhu dimana lemak/minyak berubah fase dari fase padat menjadi fase cair. Titik leleh asam lemak akan menentukan titik leleh dan sifat kristalisasi dari lemak yang disusunnya. Titik leleh asam lemak dipengaruhi oleh panjang rantai karbon, jumlah ikatan rangkap dan konfigurasi cis dan trans.
  • Jumlah Atom Karbon
Titik leleh asam lemak akan semakin naik dengan meningkatnya jumlah atom karbon yang terikat. Pada jumlah atom karbon yang sama, titik leleh asam lemak dengan ikatan jenuh lebih tinggi dibandingkan dengan asam lemak tidak jenuh.
  • Jumlah ikatan rangkap
Semakin banyak jumlah ikatan tidak jenuh (ikatan rangkap) maka titik leleh akan semakin rendah. Sebagai contoh, titik leleh asam lemak C 18:0, C 18:1, C 18:2, dam C 18:3 berturut-turut ialah sebagai berikut 70°C, 16°C, -5°C dan -11°C.
  • Konfigurasi cis dan trans
Isomer asam lemak tidak jenuh dengan konfigurasi ciss memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan dengan konfigurasi trans, misalnya asam oleat (cis-9-Oktadekanoat) memiliki titik leleh 14°C, sedangkan asam elaidat (trans-9-Oktadekanoat) pada 43,7°C.
Terakhir, sifat fisik lemak dan minyak dari sumber yang berbeda umumnya berbeda karena perbedaan dalam proporsi asam lemak penyusunnya dan struktur kimia dari masing-masing trigliserida.

c.       Reaksi –Reaksi Lemak dan Minyak
1.      Hidrolisis
Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruh asam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak. Misalnya, hidrolisis gliseril tristearat akan mengkasilkan gliserol dan asam stearat. Hasil hidrolisis akan memisah karena gliserol larut dalam air sedangkan asam lemak tidak larut.

Contoh reaksi  hidrolisisnya adalah sebagai berikut :




2.      Penyabunan
Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti KOH atau NaOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksi ini disebut reaksi penyabunan.




Reaksi penyabunan menghasilkan gliserol sebagai hasil sampingan.
3.      Hidrogenasi Minyak
Minyak dpat dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi hidrogen). Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk nikel. Sebagaimana telah disebutkan, minyak mempunyai titik leleh relatif rendah karena mengnaoh redung asam-asam lemak tak jenuh. Dengan menjenuhkan ikatan rangkapnya, yaitu dengan hidrogenasi, maka titik leleh minyak akan meningkat dn menjadi padat. Reaksi seperti ini digunakan dalam pembuatan margarin dari minyak sawit.
Contoh reaksi hidrogenasi :
d.      Fungsi dan Sumber Lemak

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan. Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilo kalori.Lemak kita peroleh dari makanan berlemak, daging, susu, keju, dan kacang-kacangan. Dalam sistem pencernaan, lemak terlebih dahulu mengalami pemecahan (hidrolisis) seingga dapat diserap. Hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam lemak. Gliserol an asam lemka diserap ke dalam pembuluh getah bening, dan didistribusikan ke seluruh jaringan yang membutuhkan untuk dibentuk kembali menjadi lemak tubuh. Di bidang industri , lemak terutama digunakan untuk membuat sabun dan margarin.
Dewasa ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti minyak jarak dan minyak jarak dan minyak sawit, diubah menjadi bahan bakar yang disebut biodisel. Dalam proses ini, minyak dihidrolisis terlebih dahulu, sehingga diperoleh asam karboksilat (asam lemak) bebas. Seperti anda ketahui, asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen sehingga mempunyai titik didih relatif tinggi. Untuk menurunkan titik didihnya, maka asam lemak tersebut direaksikan dengan metanol sehigga diperoleh metil ester yng titik didihnya jauh lebih rendah.
Lemak dibagi menjadi 2 bagian yaitu lemak jenuh dan tak jenuh, adapun contoh keduanya adalah sebagai berikut :
2)      Fosfolipid
Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol, tetapi hanya 2 gugus –OH dari gliserol itu yang digantioleh gugus asil (asam karboksilat), sedangkan gugus –OH yang ketiga diganti oleh asam fosfat yang selanjutnya terikat pada suatu alkohol yang mengandung nitrogen. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup yaitu fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, fosfatidilserin.
Lesitin

Berbeda dengan lemak yang bersifat hidrofob, fosfolipid bersifat amfifilik., karena terdiri atas ekor yang hidrofob dan kepala yang hidrofil. Fosfolipid merupakan pengemulsi yang baik, karena dapat tertarik kedalam air dan sekaligus terhadap minyak. Apabila fosfolipid diteteskan ke dalam air, maka akan membentuk agegrasi, yaiti bagian ekor akan tarik menarik sekaligus menjauhi lingkungan berair.

Fosfolipid merupakan komponen utama membran sel. Membran sel terdiri atas 2 lapisan fosfolipid.
Membran Sel
Dalam jasad hidup, lesitin berfungsi sebagai pengankut  (transportasi lemak dan aliran darah atau dari satu jaringan ke jaringan yang lainnya. Dalam industri, lesitin dibuat dari kacang kedelai dan banyak digunakan sebagai pengemulsi dalam industri susu.
3)      Steroid
Berbeda dengan lemak dan fosfolipid, steroid bukan dari golongan ester, tetapi mempunyai kesamaan sifat dengan fosfolipid, yaitu amfifilik. Semua steroid mempunyai struktur dasar terdiri atas 17 atom karbon yang membentuk 4 cincin. Perbedaan antara steroid yang satu dengan yang lainnya terletak pada jenis atau posisi gugus samping atau pada posisi ikatan rangkap.
Steroid yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia adalah kolesterol. Zat itu merupakan bahan baku untuk pembuatan garam-garam empedu, salah satu dari 4 vitamin D, dan beberapa hormon. Semua hormon seks yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron adalah steroid. Garam-garam empedu mengemulsikan lemak yang kita makan  sehingga mempermudah proses pencernaan dan penyerapannya.
            Steroid                                                                         Kolesterol



 Adapun contoh makanan yang mengandung lemak adalah sebagai berikut :











 Adapun takaran dalam mengkonsumsi kolesterol adalah sebagai berikut :

Kemudian, adapun kriteria cara konsumsi dari makanan yang mengandung kolesterol  adalah sebagai berikut :


















 

BAB III
APLIKASI MATERI LEMAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER


Tahap 1 : Persiapan
Apersepsi
Guru    :” assalamu’alaikum wr wb, selamat pagi anak-anak”
Siswa   :” wa’alaikum salam wr wb, selamat pagi buk”
Guru    :” kelihatannya segar semua, pasti sudah siap untuk belajar tentang lipid
pada pertemuan ini. Ibu yakin kalian sudah belajar sebelumnya di rumah tentang lipid sesuai perintah ibu diakhir pertemuan kemarin. Nah, setiap harinya kita pasti mengkonsumsi lipid, salah satunya yaitu lemak yang banyak terkandung pada makanan yang sering kalian makan setiap hari. Coba sebutin makanan apa saja yang kalian konsumsi setip harinya yang mengandung lemak?”
Siswa   :”tempe goreng, pisang goreng, daging, coklat juga buk..”
Guru    :” iya, itu beberapa contoh makanan yang mengandung lemak. Lemak
diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi dan cadangan makanan . Namun dalam jumlah yang berlebihan lemak dapat menaikkan kadar kolestrol yang berakibat buruk pada tubuh karena akan mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit, seperti jantung koroner, terhambatnya sistem saraf, dan resiko kanker karena lemak akan menghambat aktifitas enzim.”
Siswa   :”wahh, segitu parahnya ya buk kalau kebanyakan kadar lemak dalam
tubuh. Jadi harus bagaimana dong baiknya kita mengkonsumsi lemak?”
Guru    :”nah maka dari itu, untuk mengetahui lemak lebih lanjut dan bagaimana
baiknya kita mengkonsumsi lemak, akan kita bahas pada pertemuan ini. Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah untuh mengetahui tentang lipid serta penggolongan nya, serta mengetahui kadar lipid yang baik untuk dikonsumsi”

Tahap 2 : Menyajikan informasi

Guru : “Baiklah anak-anak, untuk mempelajari materi lipid ini, kita akan menggunakan model pembelajaran tipe Numbered Head Togeher (NHT). Adapunperaturandari model pembelajaran tipe Numbered Head Togeher (NHT)adalahsebagaiberikut :

TAHAP
TINGKAH LAKU GURU
Pembentukan Kelompok dan penomoran
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok terdiri dari 3-5 orang siswa dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5
Diskusi Masalah
Guru mengajukan pertanyaan dalam bentuk LKS  kepada siswa untuk dipecahkan bersama dalam kelompok, pertanyaan dapat bervariasi.
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap pertanyaaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
Memanggil nomor anggota dan pemberian jawaban
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Memberi Kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan atas semua materi yang diberikan.
Memberikan
Penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

(Guru menjelaskanmaksudtabel di atas)

Tahap3 :Pembentukan Kelompok dan penomoran
Padatahapini guru membagikelompokdimanakelompoktersebutbersifatheterogendanmemberikannomorpadamasing-masinganggotakelompok.Penomoraninididasarkanpadakesamaankemampuanakademiksiswa, misalnyasiswa yang mendapatnomor 1 padakelompoksatumempunyaikemampuanakademik yang samadengansiswa yang mendapatnomor 1 padakelompok 2,3,4 dan 5.
Tahap4 :Diskusi Masalah
Padatahapini guru memberikanmasalahberupa LKS (LembarKerjaSiswa) kepadamasing-masingkelompok.Adapuncontohdari LKS tersebutadalahsebagaiberikut :






Lembar Kerja Siswa
(LKS)

1.      Perhatikanlah beberapa makanan yang terdapat pada tabel berikut ini :

JenisMakanan
Gambar
Apel

Keju




Brokoli
Daging


Sawi
Beberapa contoh pada tabel di atas merupakan contoh makanan yang mengandung lemak. Identifikasi mengapa makanan-makanan tersebut dikelompokkan ke dalam makanan yang berlemak!
2.      Perhatikan gambar pada table berikut ini :
JenisBahanMakanan
Gambar
MinyakKelapa

Minyakjagung
MinyakZaitun

Pada tabel di atas, kelapa, jagung dan buah zaitun merupakan contoh makanan yang mengandung minyak. Identifikasi mengapa makanan-makanan tersebut dikelompokkan ke dalam makanan yang berminyak!
3.      Dari contoh-contoh bahan makanan berlemak dan berminyak (soal nomor 1 dan 2) di atas, identifikasi perbedaan antara bahan makanan yang mengandung lemak dengan bahan makanan yang mengandung minyak! Lalu tuliskan kesimpulan anda tentang perbedaan lemak dan minyak!


Text Box: KedelaiText Box: Kuning Telur                                           

Kedua contoh bahan makanan tersebut merupakan bahan makanan yang mengandung fosfogliserida. Fosfogliserida merupakan salah satu jenis fosfolipid. Uraiakan jawaban anda mengenai fosfolipid dan fosfogliserida dan berikan contoh bahan makanan lainnya yang mengandung fosfogliserida!




4.      Perhatikan beberapa bahan makanan pada table berikut :

BahanMakanan
Gambar
BuahAlpukat
Kacanghijau
Dagingsapi
Susu
Tahu
MinyakJagung

Bahan makanan pada tabel merupakan bahan makanan yang mengandung lemak. Golongkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam bahan makanan yang mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh! Lalu uraikan dasar jawaban anda dalam penggolongan tersebut!


Guru mengawasijalannyadiskusi agar suasanapembelajarantetapkondusif.

Tahap5 :Memanggil nomor anggota dan pemberian jawaban

Padatahapini guru memanggilnomorsecaraacakdansetiapanggotakelompok yang nomornyadisebutmemberikanjawabanhasildiskusi.Siswalaindapatmenanggapi, karenahaltersebutdapatmenambahskor (penilaian) kelompok.


Tahap6 :Memberi Kesimpulan

Padatahapini guru meluruskanjawaban-jawabansiswa yang kurangtepat, jikajawabansiswasudahcukuptepat guru dapatmemberipenguatanbaikdalambentuk verbal maupun non verbal.Padatahapini guru bersama-samadengansiswamenyimpulkanseluruhmateri yang telahdidiskusikansehinggatujuanpembelajarandapattercapaidenganbaik.AdapunjawabandariLembarKerjaSiswa (LKS) adalahsebagaisiswa :

Setelahitu guru memberikanevaluasiberupasoal-soalterkaitmateri yang telahdibahasuntukmendapatpenilaianmasing-masingindividu.Individu yang memperolehnilaitertinggiakandiberikanpenghargaanpadatahapselanjutnya.Adapuncontohsoalevaluasi yang diujikanadalahsebagaiberikut :

SOAL EVALUASI

1.      Jelaskan perbedaan antara lemak dan minyak?
2.      Jelaskanperbedaanantaralemakjenuhdantakjenuh! Berikanmasing-masingcontohnya!
3.      Tuliskan contoh (minimal 5) makanan yang mengandung lemak dan minyak!
SelamatMengerjakanJ


Tahap7 :PemberianPenghargaan

Penghargaandiberikankepadakelompokterbaikdanindividuterbaik.Kelompokterbaikdidapatkandaripenjumlahanpoin-poinketikaberjalannyadiskusi, kemudianindividuterbaikdiperolehdarihasilevaluasi.Penghargaandapatdiberikanberupahadiah-hadiankecil, pujian, sertifikatdansebagainya.

Tidak ada komentar: