Senin, 09 Desember 2013

Anorganik






BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah.  Namun Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama unsur.  Seperti sabun atau detergen yang kita pakai setiap hari, kertas, plastik, pemurnian minyak bumi , selain itu unsur juga  sangat penting bagi pertumbuhan seperti kalium.  Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya,  senyawanya, atau paduan logamnya.  Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.  Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

Sumber unsur-unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya.  Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk yang sangat reaktif, sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal diataranya yaitu logam alkali.  Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1A pada tabel periodik, kecuali hidrogen.  Kelompok ini terdiri dari litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).  Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline).  Maka dari itu, makalah ini kami buat dengan  harapan pembaca dapat memahami dan mengetahui logam alkali yang lebih spesifik lagi.


1.2   Rumusan Masalah

 Adapun rumusan masalah dalam  makalah ini adalah:
1.      Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia logam alkali?
2.      Bagaiman sumber alkali di alam?
3.      Bagaimana cara isolasi pada logam alkali?
4.      Bagaimana reaktifitas pada logam alkali?
5.      Bagaimana senyawaan logam alkali dan reksinya dengan unsur lain?
6.      Bagaimana ikatan yang terbentuk senyawaan logam alkali?


1.3. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan dari penyusunan  makalah ini adalah agar mahasiswa lebih mengetahui sifat fisika dan sifat kimia logam alkali, sumber logam alkali di alam, cara isolasi logam alkali, reaktifitas logam alkali, reaksi logam alkali dengan unsur lain, dan ikatan yang terbentuk senyawaan logam alkali

















BAB II
PEMBAHASAN



2.1. Sifat Umum Alkali

Unsur-unsur alkali disebut juga logam alkali.  Logam alkali adalah kelompok unsur kimia golongan 1A pada tabel periodik, kecuali hidrogen.  Kelompok ini terdiri dari litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).  Kecuali litium atom unsur-unsur ini mempunyai konfigurasi elektron np6 (n + 1)s1. Diantara unsur-unsur dalam satu perioda logam alkali adalah unsur dengan ukuran terbesar.  Unsur-unsur ini mempunyai energy ionisasi kecil.  Makin besar nomor atom, energi ionisasinya berkurang.  Unsur-unsur ini dapat memancarkan elektron jika disinari cahaya.  Oleh karena itu sesium dan kalium biasanya digunakan dalam sel fotolistrik.  Unsur-unsur ini mempunyai keelektronegatifan kecil, oleh sebab itu membentuk senyawa ion (menghasilkan senyawa dengan perbedaan keelektronegatifan besar).

a.       Litium (Li)
Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3. Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam alkali lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara lembab. Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dengan dilapisi minyak.
Menurut teorinya, litium (kebanyakan 7Li) adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis dalam kejadian
Dentuman Besar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang.  Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.

Litium ditemukan di beberapa mineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan lempung. Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida. Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme, petalite, dan amblygonite

b.      Natrium (Na)
Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udarabersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.

Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat Celcius. Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.


c.       Kalium (K)
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris, Kalium sering disebut Potassium.  Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.
Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun depan.  Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium

d.      Rubidium (Rb)
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak mineral yang kering, di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.  Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.

e.       Cesium (Cs)
Sesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Cs (dari nama Latinnya, Caesium) dan nomor atom 55. Unsur kimia ini merupakan logam alkali yang lunak dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah satu dari tiga unsur logam berwujud cair pada atau sekitar suhu ruangan. Penggunaan paling terkenal unsur kimia ini adalah dalam jam atom.  Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk.
Sesium merupakan elemen alkali yang paling elektropositif.  Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber terkaya yang mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di danau tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite yang mengandung 20% Sesium. Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Sesium azida.  Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan kaca
f.       Fransium (Fr)
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K), anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi. Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan Sesium.

2.2.               Sifat Fisika dan Kimia Logam Alkali

Berdasarkan konfigurasi elektron, semua unsur alkali  memiliki 1 elektron valensi.  Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur alkali memiliki sifat kimia yang mirip.  Walaupun memiliki sifat yang mirip tetapi unsur-unsur alkali keberadaan di alam tidak bersama-sama.  Hal ini disebabkan oleh ukuran-ukuran ion alkali yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya.  Natrium dan kalium sangat melimpah di kerak bumi sedangkan litium, rubidium dan sesium kelimpahannya sangat sedikit. Kelimpaan logam alkali yang paling sedikit adalah fransium.  Hal ini disebabkan fransium merupakan unsur radioaktif yang memancarkan sinar beta (β) dengan waktu paruh yang pendek sekitar 21 menit, kemudian segera berubah menjadi unsur thorium.  Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan pemancaran sinar alpha (α).  Berikut sifat fisika dan kimia logam alkali.

·    Sifat fisika logam alkali
No
Sifat fisika
Li
Na
K
Rb
Cs
1
Nomor atom
3
11
19
37
55
2
Konfigurasi electron
2s1
3s1
4s1
5s1
6s1
3
Massa atom relatif, Ar
6,941
22,9898
39,102
85,4678
132,9055
4
Titik leleh/ K
454
371
336
312
302
5
Kerapatan (g cm-3)
0,53
0,97
0,86
1,59
1,90
6
Entalpi peleburan (kJ mol-1)
3,01
2,59
2,30
2,18
2,09
7
Titik didih / K
1604
1163
1040
975
960
8
Entalpi penguapan (kJ mol-1)
133
90
77,5
69,1
65,9
9
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1)
519
498
418
401
376
10
Keelektronegatifan
1,0
0,9
0,8
0,8
0,7
11
Jari-jari kovalen/pm
134
154
196
211
225
12
Jari-jari ion/pm (M+)
60
95
133
148
169
13
Potensial elektroda standard (V)
-3,02
-2,71
-2,93
-2,93
-2,92
14
Entalpi hidrasi M+ (kJ mol-1)
-519
-407
-322
-301
-276
15
Daya hantar molar (ohm-1 cm2  mol-1)
38,7
60,1
73,5
77,8
77,3
16
Jumlah isotop di alam
2
1
3
2
1

Pada suhu biasa unsur-unsur ini berbentuk kubus berpusat badan (bilangan koordinasi 8). Pada suhu rendah Li berbentuk heksagonal terjejal.
·      Sifat Kimia Logam Alkali

Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kuning atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.

Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial elektroda. Diantara unsur-unsur alkali litium adalah reduktor terkuat (-3,05 volt) sedangkan natrium paling lemah (-2,71 V).

Unsur-unsur ini sangat reaktif. Di udarapun unsur-unsur ini akan bereaksi dengan oksigan atau air. Oleh karena itu unsure ini biasanya disampan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert.  Dalam keadaan gas unsur-unsur berupa molekul diatomik, Li2, Na2 dan sebagainya dengan konfigurasi electron menurut teori orbital molekul (σ ns)2.  Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.

·      Reaksi dengan air
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hydrogen dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebagai berikut:
2M(s) + 2H2O → 2MOH(aq) + H2(g)                           (M= Logaam Alkali)

Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan Kalium bereaksi dengan keras dan cepat, sedangkan Rubidium dan Sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.

·      Reaksi dengan udara
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara. Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang berekasi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkan pun sangat kompak. Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, senyawa peroksida, dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai berikut:
Senyawa oksida (O2-)
4L(s) + O2(g) --> 2L2O(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
4Na(s) + O2(g) --> 2NaO(s)
Senyawa peroksida (O22-)
2L(s) + O2(g) --> L2O2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g) --> K2O2(s)
Senyawa superoksida (O2-)
L(s) + O2(g) --> LO2(s)              (L= Logam Alkali)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
Rb(s) + O2(g) --> RbO2(s)
Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas; sedangkan senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan jumlah oksigen berlebih.


·      Reaksi dengan hidrogen
Logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s)                                                    (L= Logam Alkali)

·      Reaksi dengan halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suatu oksidator sedangkan logam alkali merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X2 → 2LX                                         (L= Logam Alkali, X= Halogen)

ü Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl  +   H2
UNSUR
Li
Na
K
Rb dan Cs
a.Dengan udara/oksigen
Perlahan-lahan terjadi Li2O
Cepat terjadi Na2O dan Na2O2
Cepat terjadi K2O
Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O
b. Dengan air
2L + 2H2O 2LOH + H2 
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/Panah%20Kanan
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)
c. Dengan asam kuat
2L + 2H+ 2L+ + H2
d. Dengan halogen
2L + X2 2LH
WARNA NYALA API
Merah
Kuning atau oranye/jingga
Ungu (pink kebiruan)
biru kemerahan dan biru
Garam atau basa yang sukar larut dalam air
CO32+
OH- , PO43-
-
ClO4- dan
[ Co(NO2)6 ]3-
2L + 2NH3 ―→   LNH2 +   H2                  (L = logam alkali)

2.3. Kelimpahan Unsur Logam Alkali di Alam.
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O). Mineral-mineral ini banyak ditemukan di berbagai belahan bumi.
Unsur
Sumber Utama
Litium
Spodumen, LiAl(Si2O6)
Natrium
NaCl
Kalium
KCl
Rubidium
Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Cesium
Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O

·         Natrium ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) yang terdapat dalam air laut, dalam entuk sendawa Chili NaNO3, trona (Na2CO3.2H2O), boraks (Na2B4O7.10H2O) dan mirabilit (Na2SO4).
·         Kalium didapat sebagai mineral silvit (KCl), mineral karnalit (KCl.MgCl2.6H2O) sendawa (KNO3), dan  feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Selain dari kalium juga terdapat dalam air laut.
·         Unsur rubidiumm dan sesium dihasilkan sebagai hasil samping proses pengolahan litium dari mineralnya.

·         Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
·         Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.

Pembentukan mineral Logam Alkali tersebut melalui proses yang lama. Mineral Logam Alkali berasal dari air laut yang menguap dan garam-garam terlarut mengendap sebagai mineral. Kemudian, secara perlahan mineral Logam Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga banyak ditemukan tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari mineral aluminosilikat. Litium ditemukan di beberapa mineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan lempung. Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O.

2.4  Isolasi Logam alkali
a.       Pembuatan Logam Litium (Li)
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li­­­2SO4(aq) +  Na2CO3(aq) ―→ Li­­­2CO3(s) +  Na2SO4(aq)
 
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li­­­2CO3(s) +  2HCl(aq) ―→  2LiCl +  H2O +  CO2
 
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda :  Li+ +  e ―→ Li
Anoda  :   2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.

b.      Pembuatan Logam Natrium ( Na )
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda :  Na+ +  e ―→ Na
Anoda  :  2Cl‾ ―→  Cl2 +  2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→  Na + Cl2

c.       Pembuatan Logam Kalium ( K )
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
·       elektrolisis lelehan KOH
·       elektrolisis lelehan KCN
·       reduksi garam kloridanya
·       reduksi KCl dengan natrium

d.      Pembuatan Logam Ruidium (Rb)
Rubidium dapat diperloeh dengan cara reduksi biasa pada suhu tinggi.
Ca(s) + 2 RbCl(s)                         Cacl2(s) + 2 Rb(g)

e.       Pembuatan Logam Ceium (Cs)
Cesium tidak dibuat secara normal di labolatorium seperti seolah-olah siap tersedia secara komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolitik dan merupakan sebuah proses yang sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang memiliki elektro negative yang sangat sedikit. Metoda pembuatan cesium tidaklah sama seperti proses pembuatan sodium ataupun logam-logam alkali lainnya. Hal ini dikarenakan logam cesium, sesaat terbentuk secara elektrolisis dari liquid cesium klorida (CsCl) dapat dengan mudah terlarut ke dalam molten salt (garam cairnya).
Katoda:  Cs+(l) + e-                     Cs(s)
anode: Cl- (l)                   ½ Cl2(g) + e-

Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan cesium klorida panas cair 
Na + CsCl                 Cs + NaCl

Ini merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini cesium sangat mudah menguap dan hilang dari sistem dalam wujud relatif bebas dari pengotor,mengakibatkan reaksi terus berlanjut. Cesium dapar dimurnikan dengan destilasi.

f.       Pembuatan Logam Fransium (Fr)
Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan pemancaran sinar alpha (α).  Logam fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton.

2.5. Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya 
a.     Senyawaan Natrium
·  Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH, Na2CO3.
·  Natrium hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan sabun, kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan belerang, dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan untuk menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada reaksi hidrolisis.
·  Soda cuci (Na2CO3), pelunak kesadahan air, zat pembersih (cleanser) peralatan rumah tangga, industri gelas.
·  Natrium hidroksi karbonat (NaHCO3) atau soda kue, campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar menghasilkan.
·  Natrium nitrat (NaNO3), pupuk, sebagai pereaksi dalam pembuatan senyawa nitrat yang lain.
·  Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.
·  Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat pengering untuk senyawa organik.
·  Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
·  Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
·  Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh industri pembuat kaca.
·  Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.
·  Natrium peroksida (Na2O2): pemutih makanan.
·  Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
·  Na-sitrat, zat anti beku darah.
·  Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).
·  Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).

b.    Senyawaan Kalium
·       Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan pernafasan. Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2 menghasilkan O2
·       Kalium klorida (KCl), pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH
·       Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu alkali
·       Kalium bromida (KBr), obat penenang saraf (sedative), pembuat plat potografi
·       KClO3, bahan korek api, mercon, zat peledak, ditambahkan pada garam dapur sebagai sumber iodium sehingga dikenal sebagai garam beriodium.
·       K2CrO4, indicator dalam titrasi argentomeri
·       K2Cr2O7, zat pengoksidasi (oksidator)
·       KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan
·       Kalium nitrat (KNO3), bahan mesiu, bahan pembuat HNO3
·       K-sitrat, obat diuretik dan saluran kemih
·       K-hidrogentartrat, bahan pembuat kue (serbuk tartar).
c.    Senyawaan Logam Alkali Lainnya
Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut :
·       Litium  digunakan untuk membuat baterai.
·       Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
·       Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.

2.6  Ikatan Senyawaan Logam Alkali
Ikatan senyawa  L    O , L    S , L    N, dan L     C  (L=logam alkali) yang terbentuk yaitu ikatan kovalen.  Sedangkan senyawa  biner  logam  alkali  dengan  golongan  halogen  semuanya bersifat ionik.  Telah diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida terjadi karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas tinggi karena mudah melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam (gologan halogen) dengan afinitas atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan negatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium klorida.































BAB III
KESIMPULAN



Berdasarkan uraian dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.        Logam alkali terdiri dari litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).
2.        Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
3.        Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kuning atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru
4.        Logam alkali dapat bereaksi dengan udara/ oksigen, hidrogen, air, halogen, dan amoniak.
5.        Litium, Natrium, dan  Kalium dapat dibuat dengan cara elektrolisis, sedangkan Rubidium dan cesium dengan reduksi, dan fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan pemancaran sinar alpha (α).  Logam fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton
6.        Sumber logam alkali d alam di antaranya litium dalam Spodumen, LiAl(Si2O6), natrium dalam NaCl, kalium dalam Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3, rubidium dalam Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3, cesium dalam Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O, dan fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium.
7.        Ikatan senyawa  L    O , L    S , L    N, dan L     C  (L=logam alkali) yang terbentuk yaitu ikatan kovalen.  Sedangkan senyawa  biner  logam  alkali  dengan  golongan  halogen  semuanya bersifat ionik

































DAFTAR PUSTAKA



Cotton, F.A dan G. Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press.



1 komentar:

ladislaojaecee mengatakan...

Slot Machine Casino 2021 | JamBase
The best online 김해 출장샵 slot machines in the 부산광역 출장마사지 UK · Casino Review 양주 출장샵 – No Deposit Bonus ✓ Huge Jackpots ➤ Best 대전광역 출장안마 UK Casino Sites for Bonus, Free Spins, 계룡 출장안마 and