BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan
unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Namun Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat
bernama unsur. Seperti sabun atau detergen yang
kita pakai setiap hari, kertas, plastik, pemurnian minyak bumi , selain itu
unsur juga sangat penting bagi
pertumbuhan seperti kalium. Sulit
dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada
di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan
dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak
terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Sumber unsur-unsur kimia terdapat di
kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun
campurannya. Unsur-unsur kimia yang
terdapat di alam dalam bentuk yang sangat reaktif,
sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal diataranya
yaitu logam alkali. Logam alkali adalah kelompok unsur kimia
pada Golongan 1A pada tabel periodik,
kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari litium
(Li), natrium
(Na), kalium
(K), rubidium
(Rb), sesium
(Cs), dan fransium
(Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya
dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Maka dari itu, makalah ini kami
buat dengan harapan pembaca dapat memahami
dan mengetahui logam alkali yang lebih spesifik lagi.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia logam alkali?
2.
Bagaiman sumber alkali di alam?
3.
Bagaimana cara isolasi pada logam alkali?
4.
Bagaimana reaktifitas pada logam alkali?
5.
Bagaimana senyawaan logam alkali dan reksinya dengan
unsur lain?
6.
Bagaimana ikatan yang terbentuk senyawaan logam
alkali?
1.3. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah agar
mahasiswa lebih mengetahui sifat fisika dan sifat kimia logam alkali, sumber logam
alkali di alam, cara isolasi logam alkali, reaktifitas logam alkali, reaksi logam
alkali dengan unsur lain, dan ikatan yang terbentuk senyawaan logam alkali
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sifat
Umum Alkali
Unsur-unsur
alkali disebut juga logam alkali. Logam alkali adalah kelompok unsur kimia
golongan 1A pada tabel periodik, kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari litium
(Li), natrium
(Na), kalium
(K), rubidium
(Rb), sesium
(Cs), dan fransium
(Fr). Kecuali litium atom unsur-unsur ini
mempunyai konfigurasi elektron np6 (n + 1)s1. Diantara
unsur-unsur dalam satu perioda logam alkali adalah unsur dengan ukuran
terbesar. Unsur-unsur ini mempunyai
energy ionisasi kecil. Makin besar nomor
atom, energi ionisasinya berkurang. Unsur-unsur ini dapat memancarkan elektron
jika disinari cahaya. Oleh karena itu
sesium dan kalium biasanya digunakan dalam sel fotolistrik. Unsur-unsur ini mempunyai keelektronegatifan
kecil, oleh sebab itu membentuk senyawa ion (menghasilkan senyawa dengan
perbedaan keelektronegatifan besar).
a.
Litium (Li)
Litium adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom
3. Unsur ini termasuk dalam logam alkali
dengan warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium adalah logam
paling ringan sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam
alkali lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi
dengan cepat dan menjadi hitam di udara lembab.
Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dengan dilapisi minyak.
Menurut teorinya, litium (kebanyakan 7Li) adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis dalam kejadian Dentuman Besar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang. Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.
Menurut teorinya, litium (kebanyakan 7Li) adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis dalam kejadian Dentuman Besar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang. Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.
Litium ditemukan di beberapa mineral
pegmatit,
namun juga bisa didapatkan dari air asin
dan lempung.
Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis
dari campuran litium klorida
dan kalium klorida.
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi
dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme, petalite, dan amblygonite
b.
Natrium (Na)
Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur
reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud
sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi
gas hidrogen
dan ion
hidroksida.
Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan.
Namun, biasanya ia tidak meledak di udarabersuhu
di bawah 388 K.
Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk
basa kuat yaitu NaOH.
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak
pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang
lembut dan mengapung di atas air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang
terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur
ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat Celcius. Natrium banyak
ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak
2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam
alkali.
c.
Kalium (K)
Kalium adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom
19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan
alkali tanah.
Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa
dengan unsur lain dalam air laut atau mineral
lainnya. Kalium teroksidasi
dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara
kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium.
Dalam bahasa Inggris, Kalium sering disebut
Potassium. Logam ini merupakan logam ketujuh
paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi.
Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit
diambil dari mineral-mineral tersebut.
Mineral-mineral
tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite
ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium
dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman,
negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar
yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan
menjadi tambang penting di tahun-tahun depan.
Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit
ketimbang natrium
d.
Rubidium (Rb)
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu
ruangan. Ia merupakan logam akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali
kedua yang paling elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan
bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan
logam-logam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan raksa dan
campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna
ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi
rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini
harus disimpan dalam minyak mineral yang kering, di dalam vakum atau
diselubungi gas mulia. Unsur ini
ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu.
Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak
ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite,
yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite
sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral
kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium
klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan
sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan
cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.
e.
Cesium (Cs)
Sesium adalah unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki simbol Cs (dari nama Latinnya,
Caesium)
dan nomor atom
55. Unsur kimia ini merupakan logam alkali
yang lunak dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah satu dari tiga unsur logam
berwujud
cair pada atau sekitar suhu ruangan.
Penggunaan paling terkenal unsur kimia ini adalah dalam jam atom. Karakteristik metal ini dapat
dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di
bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan
mudah dibentuk.
Sesium
merupakan elemen alkali yang paling elektropositif. Sesium merupakan logam
alkali yang terdapat di lepidolite,
pollucte (silikat aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber
lainnya. Salah satu sumber terkaya yang mengandung Sesium terdapat di danau
Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di danau tersebut diperkirakan mengandung
300.000 ton pollucite yang
mengandung 20% Sesium. Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis
fusi sianida dan dengan beberapa metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas
dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Sesium azida. Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam
yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Sesium bereaksi meletup-letup dengan air
dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat Celsius. Sesium
hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan kaca
f.
Fransium (Fr)
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite
Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat
seri logam-logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia
juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan
proton-proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral
uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons.
Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama
di tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup
223Fr (Ac, K), anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini
satu-satunya isotop fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop
fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara
teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat
yang memadai atau diisolasi. Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan
Sesium.
2.2. Sifat Fisika dan Kimia Logam Alkali
Berdasarkan
konfigurasi elektron, semua unsur alkali memiliki 1 elektron valensi. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur alkali
memiliki sifat kimia yang mirip. Walaupun memiliki sifat yang mirip tetapi
unsur-unsur alkali keberadaan di alam tidak bersama-sama. Hal ini disebabkan oleh ukuran-ukuran ion
alkali yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Natrium dan kalium sangat melimpah di kerak
bumi sedangkan litium, rubidium dan sesium kelimpahannya sangat sedikit.
Kelimpaan logam alkali yang paling sedikit adalah fransium. Hal ini disebabkan fransium merupakan unsur
radioaktif yang memancarkan sinar beta (β) dengan waktu paruh yang pendek
sekitar 21 menit, kemudian segera berubah menjadi unsur thorium. Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum
dengan pemancaran sinar alpha (α).
Berikut sifat fisika dan kimia logam alkali.
· Sifat fisika
logam alkali
No
|
Sifat fisika
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
1
|
Nomor atom
|
3
|
11
|
19
|
37
|
55
|
2
|
Konfigurasi electron
|
2s1
|
3s1
|
4s1
|
5s1
|
6s1
|
3
|
Massa atom relatif, Ar
|
6,941
|
22,9898
|
39,102
|
85,4678
|
132,9055
|
4
|
Titik leleh/ K
|
454
|
371
|
336
|
312
|
302
|
5
|
Kerapatan (g cm-3)
|
0,53
|
0,97
|
0,86
|
1,59
|
1,90
|
6
|
Entalpi peleburan (kJ mol-1)
|
3,01
|
2,59
|
2,30
|
2,18
|
2,09
|
7
|
Titik didih / K
|
1604
|
1163
|
1040
|
975
|
960
|
8
|
Entalpi penguapan (kJ mol-1)
|
133
|
90
|
77,5
|
69,1
|
65,9
|
9
|
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1)
|
519
|
498
|
418
|
401
|
376
|
10
|
Keelektronegatifan
|
1,0
|
0,9
|
0,8
|
0,8
|
0,7
|
11
|
Jari-jari kovalen/pm
|
134
|
154
|
196
|
211
|
225
|
12
|
Jari-jari ion/pm (M+)
|
60
|
95
|
133
|
148
|
169
|
13
|
Potensial elektroda standard (V)
|
-3,02
|
-2,71
|
-2,93
|
-2,93
|
-2,92
|
14
|
Entalpi hidrasi M+ (kJ
mol-1)
|
-519
|
-407
|
-322
|
-301
|
-276
|
15
|
Daya hantar molar (ohm-1 cm2
mol-1)
|
38,7
|
60,1
|
73,5
|
77,8
|
77,3
|
16
|
Jumlah isotop di alam
|
2
|
1
|
3
|
2
|
1
|
Pada suhu biasa unsur-unsur ini berbentuk kubus
berpusat badan (bilangan koordinasi 8). Pada suhu rendah Li berbentuk
heksagonal terjejal.
·
Sifat Kimia
Logam Alkali
Logam alkali
bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk
masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api
merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kuning atau oranye, kalium (
K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala
api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.
Unsur-unsur
alkali adalah reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial
elektroda. Diantara unsur-unsur alkali litium adalah reduktor terkuat (-3,05
volt) sedangkan natrium paling lemah (-2,71 V).
Unsur-unsur
ini sangat reaktif. Di udarapun unsur-unsur ini akan bereaksi dengan oksigan
atau air. Oleh karena itu unsure ini biasanya disampan dalam minyak tanah atau
hidrokarbon yang inert. Dalam keadaan
gas unsur-unsur berupa molekul diatomik, Li2, Na2 dan
sebagainya dengan konfigurasi electron menurut teori orbital molekul (σ ns)2. Dalam satu golongan dari atas ke bawah
jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut
terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron
valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi
ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
·
Reaksi dengan air
Produk yang
diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hydrogen dan logam
hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin
kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa
paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air
adalah sebagai berikut:
2M(s) + 2H2O
→ 2MOH(aq) + H2(g) (M=
Logaam Alkali)
Reaksi
antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi
dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan Kalium bereaksi dengan keras dan
cepat, sedangkan Rubidium dan Sesium bereaksi dengan keras dan dapat
menimbulkan ledakan.
·
Reaksi dengan udara
Logam alkali
pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk menghindari
hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak
tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara. Litium merupakan
satu-satunya unsur alkali yang berekasi dengan nitrogen membentuk Li3N.
Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang
dihasilkan pun sangat kompak. Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk
senyawa oksida, senyawa peroksida, dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya
adalah sebagai berikut:
Senyawa oksida (O2-)
4L(s) + O2(g) --> 2L2O(s)
Contoh
reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
4Na(s) + O2(g) --> 2NaO(s)
Senyawa peroksida (O22-)
2L(s) + O2(g) --> L2O2(s)
Contoh
reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g) --> K2O2(s)
Senyawa superoksida (O2-)
L(s) + O2(g) --> LO2(s) (L= Logam Alkali)
Contoh
reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
Rb(s)
+ O2(g) --> RbO2(s)
Senyawa
oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas; sedangkan
senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan jumlah oksigen
berlebih.
·
Reaksi dengan hidrogen
Logam alkali
dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu
senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s) (L=
Logam Alkali)
·
Reaksi dengan halogen
Unsur-unsur
halogen merupakan suatu oksidator sedangkan logam alkali merupakan reduktor
kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen
merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam
halida.
2L + X2
→ 2LX
(L= Logam Alkali, X= Halogen)
ü Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan
terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl + H2
UNSUR
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb dan Cs
|
a.Dengan udara/oksigen
|
Perlahan-lahan terjadi Li2O
|
Cepat terjadi Na2O dan Na2O2
|
Cepat terjadi K2O
|
Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O
|
b. Dengan air
2L + 2H2O → 2LOH + H2 |
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)
|
|||
c. Dengan asam kuat
2L + 2H+ → 2L+ + H2 |
||||
d. Dengan halogen
2L + X2 → 2LH |
||||
WARNA NYALA API
|
Merah
|
Kuning atau oranye/jingga
|
Ungu (pink kebiruan)
|
biru kemerahan dan biru
|
Garam atau basa yang sukar larut dalam air
|
CO32+
OH- , PO43- |
-
|
ClO4- dan
[ Co(NO2)6 ]3- |
2L + 2NH3 ―→ LNH2
+ H2 (L
= logam alkali)
2.3. Kelimpahan
Unsur Logam Alkali di Alam.
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-garam alkali dan alkali
tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan,
garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber utama
logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam
tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O).
Mineral-mineral ini banyak ditemukan di berbagai belahan bumi.
Unsur
|
Sumber
Utama
|
Litium
|
Spodumen, LiAl(Si2O6)
|
Natrium
|
NaCl
|
Kalium
|
KCl
|
Rubidium
|
Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
|
Cesium
|
Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
|
·
Natrium
ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) yang terdapat dalam air laut, dalam
entuk sendawa Chili NaNO3, trona (Na2CO3.2H2O),
boraks (Na2B4O7.10H2O) dan
mirabilit (Na2SO4).
·
Kalium didapat
sebagai mineral silvit (KCl), mineral karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)
sendawa (KNO3), dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2).
Selain dari kalium juga terdapat dalam air laut.
·
Unsur rubidiumm
dan sesium dihasilkan sebagai hasil samping proses pengolahan litium dari
mineralnya.
·
Rubidium (Rb)
dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik
yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
·
Li2CO3 digunakan
untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.
Pembentukan mineral Logam Alkali tersebut melalui
proses yang lama. Mineral Logam Alkali berasal dari air laut yang menguap dan
garam-garam terlarut mengendap sebagai mineral. Kemudian, secara perlahan
mineral Logam Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga banyak
ditemukan tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari mineral
aluminosilikat. Litium ditemukan di beberapa mineral
pegmatit,
namun juga bisa didapatkan dari air asin
dan lempung.
Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis
dari campuran litium klorida
dan kalium klorida. Litium
terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium
terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat
jarang, CsAl(SiO3)2.H2O.
2.4 Isolasi
Logam alkali
a.
Pembuatan Logam
Litium (Li)
Sumber logam
litium adalah spodumene
(LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC
kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4
ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini
terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq)
+ Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s)
+ Na2SO4(aq)
Setelah
dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan
dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s)
+ 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O
+ CO2
Garam LiCl
ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena
titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan
perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk
menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses
elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda
: Li+ + e ―→ Li
Anoda
: 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama
elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan
bergerak menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami
reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan
yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk
proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju
anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
b.
Pembuatan Logam
Natrium ( Na )
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e ―→
Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 +
2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na +
Cl2
c.
Pembuatan
Logam Kalium ( K )
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
·
elektrolisis lelehan KOH
·
elektrolisis lelehan KCN
·
reduksi garam kloridanya
·
reduksi KCl dengan
natrium
d.
Pembuatan Logam
Ruidium (Rb)
Rubidium dapat diperloeh dengan cara
reduksi biasa pada suhu tinggi.
Ca(s) + 2 RbCl(s) Cacl2(s) +
2 Rb(g)
e.
Pembuatan Logam
Ceium (Cs)
Cesium tidak dibuat secara normal di labolatorium seperti seolah-olah
siap tersedia secara komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolitik
dan merupakan sebuah proses yang sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada
ion lithium Cs yang memiliki elektro negative yang sangat sedikit. Metoda
pembuatan cesium tidaklah sama seperti proses pembuatan sodium
ataupun logam-logam alkali
lainnya. Hal ini dikarenakan logam cesium, sesaat terbentuk secara elektrolisis
dari liquid cesium klorida (CsCl) dapat dengan mudah terlarut ke dalam molten
salt (garam cairnya).
Katoda: Cs+(l) + e- Cs(s)
anode: Cl- (l) ½ Cl2(g) + e-
Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan cesium klorida
panas cair
Na + CsCl Cs + NaCl
Ini merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini cesium sangat
mudah menguap dan hilang dari sistem dalam wujud relatif bebas dari
pengotor,mengakibatkan reaksi terus berlanjut. Cesium dapar dimurnikan dengan
destilasi.
f.
Pembuatan Logam
Fransium (Fr)
Logam fransium dihasilkan dari unsur
aktinum dengan pemancaran sinar alpha (α).
Logam
fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan
proton-proton.
2.5. Kegunaan
Logam Alkali dan Senyawanya
a. Senyawaan Natrium
·
Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan
garam dapur, NaOH, Na2CO3.
· Natrium
hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan sabun,
kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan belerang,
dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan untuk
menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam
beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada
reaksi hidrolisis.
· Soda cuci
(Na2CO3), pelunak kesadahan air, zat pembersih (cleanser)
peralatan rumah tangga, industri gelas.
· Natrium
hidroksi karbonat (NaHCO3) atau soda kue, campuran pada minuman
dalam botol (beverage) agar menghasilkan.
· Natrium
nitrat (NaNO3), pupuk, sebagai pereaksi dalam pembuatan senyawa
nitrat yang lain.
· Natrium
nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan
korosi.
· Natrium
sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci
perut), zat pengering untuk senyawa organik.
· Natrium
tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo)
dalam fotografi.
· Na3AlF6,
pelarut dalam sintesis logam alumunium.
· Natrium
sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam
glauber: digunakan oleh industri pembuat kaca.
· Na3Pb8
: sebagai pengisi lampu Natrium.
· Natrium
peroksida (Na2O2): pemutih makanan.
· Na-benzoat,
zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
· Na-sitrat,
zat anti beku darah.
· Na-glutamat,
penyedap masakan (vetsin).
· Na-salsilat,
obat antipiretik (penurun panas).
b. Senyawaan Kalium
·
Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai
konverter CO2 pada alat bantuan pernafasan. Gas CO2 yang
dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2 menghasilkan
O2
·
Kalium klorida (KCl), pupuk, bahan pembuat logam
kalium dan KOH
·
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi,
elektrolit batu baterai batu alkali
·
Kalium bromida (KBr), obat penenang saraf (sedative),
pembuat plat potografi
·
KClO3, bahan korek api, mercon, zat
peledak, ditambahkan pada garam dapur sebagai sumber iodium sehingga dikenal
sebagai garam beriodium.
·
K2CrO4, indicator dalam titrasi
argentomeri
·
K2Cr2O7, zat
pengoksidasi (oksidator)
·
KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan
·
Kalium nitrat (KNO3), bahan mesiu, bahan
pembuat HNO3
·
K-sitrat, obat diuretik dan saluran kemih
·
K-hidrogentartrat, bahan pembuat kue (serbuk tartar).
c. Senyawaan
Logam Alkali Lainnya
Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut :
·
Litium digunakan untuk membuat baterai.
·
Rubidium (Rb)
dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik
yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
·
Li2CO3 digunakan
untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.
2.6 Ikatan
Senyawaan Logam Alkali
Ikatan senyawa L O ,
L S , L N, dan L
C (L=logam alkali) yang terbentuk
yaitu ikatan kovalen. Sedangkan senyawa
biner logam alkali dengan golongan halogen
semuanya bersifat ionik. Telah diketahui
sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida terjadi
karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas
tinggi karena mudah melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin
merupakan nonlogam (gologan halogen) dengan afinitas atau daya penagkapan
elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka
atom klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion
positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan negatif
memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium
klorida.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dalam makalah ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
Logam alkali terdiri dari litium
(Li), natrium
(Na), kalium
(K), rubidium
(Rb), sesium
(Cs), dan fransium
(Fr).
2.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom
bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut terluar
bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron
valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi
ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
3.
Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk
masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api
merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kuning atau oranye, kalium (
K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala
api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru
4.
Logam alkali dapat bereaksi dengan udara/ oksigen,
hidrogen, air, halogen, dan amoniak.
5.
Litium, Natrium, dan
Kalium dapat dibuat dengan cara elektrolisis, sedangkan Rubidium dan
cesium dengan reduksi, dan fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan
pemancaran sinar alpha (α). Logam
fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan
proton-proton
6.
Sumber logam alkali d alam di
antaranya litium dalam Spodumen, LiAl(Si2O6), natrium
dalam NaCl, kalium dalam Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3,
rubidium dalam Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3,
cesium dalam Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O,
dan fransium
secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium.
7.
Ikatan senyawa L O
, L S , L N, dan L
C (L=logam alkali) yang terbentuk
yaitu ikatan kovalen. Sedangkan senyawa
biner logam alkali dengan golongan halogen
semuanya bersifat ionik
DAFTAR
PUSTAKA
Cotton, F.A dan G. Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik
Dasar. Jakarta: UI-Press.
1 komentar:
Slot Machine Casino 2021 | JamBase
The best online 김해 출장샵 slot machines in the 부산광역 출장마사지 UK · Casino Review 양주 출장샵 – No Deposit Bonus ✓ Huge Jackpots ➤ Best 대전광역 출장안마 UK Casino Sites for Bonus, Free Spins, 계룡 출장안마 and
Posting Komentar